Perempuan
Suami menanti di pintu mahligai yang terbina berdua
Bersediakah engkau bergelar isteri
Tanganmu memegang madu dan racun
Manakah kau pilihi untuk diberikan padanya
………
Isteri,
Aku bukanlah suami yang mahu engkau sebaik-baik manusia
Aku cuma harapkan engkau menjadi peneman dan pembantu yang setia
Umi yang lembut dan tegas pada keturunanku
Pengikut yang membimbing saat aku rapuh
Engkau ialah warisan khadijah yang diimpi tiap lelaki
Sesungguhnya aku yang memegang tangan kananmu dengan kiriku menyedari bahwa aku ketua yang patutnya engkau hormati
Yang seharusnya engkau teladeni dan turuti
Sedarkan aku saat aku salah
Ikuti aku selama mana aku benar..
Kau dicipta dengan penuh kasih dan sayang
Tempat untuk aku melelahkan penat dan keresahan
Sesungguhnya engkau teman yang amat kuharapkan
Isteriku
Dibahuku ialah amanah yang sarat, moga kau mengerti aku memegang tanggungjawab yang berat
Temanilah aku sebagaimana yang engkau mampu
Usah dilemahkan akan kesabaran, jangan engkau menjadi teman yang mendukacita sedang benarnya engkau dan aku dicipta untuk bahagia
Isteriku
Amarah dan benci itu ialah kemusnahan
Usah diturut akan permainan syaitan, kembalilah pada-Nya saat engkau butuhkan, mengadu pada-Nya tika aku jua keletihan sesungguhnya kita berada dalam peliharanya selama mana engkau tidak menggoyangkan tiang arasy dengan permintaan talak dariku dan selagi aku tidak menguraikan janjiku pada-Nya untuk melindungmu
…………………………….
‘Khadijah’ di depanku
Jadilah isteri yang terbaik buat suamimu
02.12.09
5.39ptg
No comments:
Post a Comment