Mencari Cinta

About Me

Salasiah Nur: hai.. Selamat datang ke blog SalasiahNur. Enjoy da shortstories,my dairies and others. Love u all...

View my complete profile

Friday, December 23, 2011

Picca

Posted by Salasiah Nur at 4:35 AM

Email This BlogThis!Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest

No comments:

Followers

Blog Archive

▼ 2011 (37)
- ▼ December (37)

► 2010 (2)
- ► December (2)

Di Mana-Mana Saja

Home
Picca Picca

Search This Blog

Sulaiman & Balqis

Engkau bak Sulaiman yang menghampar tabligh ke segenap dadaku, sungguh lembut ajakan dan kau datang dengan penuh kematangan fikiran seorang ketua yang layaknya dipandang

Aku ialah seorang Balqis yang terlupa, aku hilang dalam cahaya yang terang tak tersuluh dan terjelupuk aku mengerti dengan hadirmu yang penuh rahmat

Aku terhias molek dengan kuasa dan jelata, aku terpandang indah dengan raut wajah kepimpinan yang pekerti dan terdengar merdu dengan bisik-bisik arah yang tinggi sopannya, buktinya terserlah sudah ku tawan kotaku dengan penuh bahagia.. adakah aku berdiri dengan terlalu bangga.

Lalu Tuhan mengirimkan seseorang. Dia tak pernah kukenal namun esak paksanya sungguh halus dirasa, apakah engkau terkirim dengan penuh tinggi untuk semesta bumimu.. kau utus warkah bertanda sayang, aku membaca dengan ‘penuh kehinaan’ (tiada maksud mendalami), apakah layaknya seisi darahmu menghitamkan warisan duniaku. Lalu kau tunduk mengalah, terkata hati bahwa bukan selayaknya apakah aku terlalu kejam memberikan hukuman pada yang tak terketahui apakah dosanya. Terjerat. Esak pilu itu menikam dadaku. Adakah aku ‘wanita pertama’ (ketua negara) yang terlalu lemah dengan rasa, terkemudian dia aku dekati bagi hilangkan duka dan lara. Siapakah dia…

Siapakah dia yang bak Sulaiman datang dan menyentuh

Siapakah dia bak Sulaiman yang lembut tetapi teguh

Siapakah dia yang ingin merajai aku sedang aku ratu yang utuh

Lemahkah aku di sisinya

Bukan aku mendewa makhluk yang terhadapanku tetapi sungguh aku memuji betapa hikmat rancang Tuhan yang satu, menyirimkan dia yang menyedarkan aku.. sedarkan kota ini takkan nikmat tanpa raja waima ratunya galak berkuasa sedang memang kala ini aku tergelincir, raja itulah yang menarikku

Siapakah dia

Dia mengajakku datang (ke kerajaannya)

Aku sampai dengan penuh beriringan (bendahara dan pengikut-pengikutku)

Dan istananya amat cantik terpandang

Di sini ada satu taman indah

Sangat indah

Lalu dia menanyakan aku

Apakah ini istanamu duhai ratu…. Inikah….

Dia mengubah dengan penuh bijak ke sana serta aku hanya mampu jawab mungkin di sini

Mana hayat untuk aku katakan itu istana yang kudiami sedang ada yang lainnya

Terubah satu-satu yang terada

Apakah maksud semua ini

Sulaiman, bijaksanamu satu penipuan yang indah (janji-janji manis bersama)

Lalu aku sisir kalimat betisku agar tak terbasah perhiasan kerna aku terlihatkan air mengaliri tenang permaidani lantaian mu (tanpa tersedar menurut untuk patuh)

Terpesonakah aku

Lalu tersingkap satu yang tertutup (ego yang selama ini terjulang tinggi)

Kala itu aku meraup muka mengakui kejahilanku ( mengakui ada yang mampu menundukkanku)

Telah lama… Negeri Balqisku ini aku tegakkan dengan kepercayaan aku lah yang benarnya. Mampu memerintah dengan hikmat tanpa perlu aku mendengar, sedang mendengar itu akan membuka mataku untuk melihat… aku ternoda dengan itu, Tuhan hadirkan dia untuk mendiamkan aku (buat aku sedar dan kembali sebagaimana aku sebelumnya)

Sehingga sebegitu

Aku kembali pada asalku setelah aku menangisi pemergian Sulaimanku, walau pahit namun sesuatu yang indah telah menyelit.

Sungguh engkau Sulaiman yang beraja di hati Balqis ini

Moga ini tiada terakhiri

Terima kasih kerna merelai hadir…

Adaptasi kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis

040310

1.30tghari

Watermark theme. Powered by Blogger.